Multimedia Modul F KP 1: Kamera Video

RESUME MODUL F

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KAMERA VIDEO


Kamera video (Video Camera Recorder) adalah kamera elektronik untuk menangkap gambar bergerak (Motion) dalam format video. Kamera video sendiri dalam perkembangannya dimulai dari kamera video analog dan berkembang menjadi kamera digital.
Dalam kegiatan produksi video/film, terdapat banyak jenis kamera yang digunakan. Pada dasarnya peralatan kamera untuk produksi film terbagi menjadi tiga, yaitu consumer, prosumer dan professional.
a.         Kamera consumer
Kamera consumer di desain untuk keperluan sehari-hari dengan kecenderungan pengguna kalangan yang memiliki hobi di bidang videografi.
b.        Kamera prosumer
Kamera prosumer kadang dikenal sebagai peralatan home industry, digunakan untuk produksi yang sedikit lebih berat dan kadang-kadang memberikan beberapa fitur profesional (misal: lensa kamera dapat diganti dengan lensa film) tetapi masih memiliki banyak fitur otomatis seperti yang terdapat pada kamera consumer. Karena sifatnya kombinasi portabilitas dan kualitas, maka kamera jenis ini lebih rendah biayanya dibandingkan dengan kamera professional sehingga para professional pun terkadang menggunakan kamera ini dengan menambah berbagai kombinasi alat yang lain, misalnya penggunaan lensa.
c.         Kamera professional
Kamera professional dirancang khusus untuk kebutuhan produksi yang tinggi dengan tingkat pemakaian yang berat, berkualitas tinggi pada semua aspek komponen, termasuk lensa.
Pada dasarnya, setiap kamera video terdiri dari tiga bagian, yaitu lensa, body camera dan video camera recorder.
1.        Lensa
Lensa pada kamera berfungsi sebagai sebuah mata bagi kamera, hal yang paling utama dalam menentukan apa dan bagaimana kamera akan melihat subjek dan seberapa baik pandangan yang ditransmisikan ke chip sensor kamera.
Ada beberapa kontrol yang dapat dilakukan lewat lensa saat pengambilan gambar yakni zooming dan focus. Zooming adalah pergerakan lensa kamera sehingga membuat gambar terlihat seolah-olah kamera mendekat atau menjauhi subyek, pergerakan tersebut dilakukan oleh lensa secara optik dengan mengubah panjang focal lenght dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle). Focus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam.
2.        Body camera
Body camera berisi tabung pengambil gambar (pick up tube) yang berfungsi untuk merubah gambar optik yang di hasilkan lensa menjadi sinyal elektrik.
Di body camera ini biasanya juga di lengkapi dengan beberapa fasilitas camera seperti: view finder, exposure, black balance, white balance, shutter speed, digital efek dan lain-lain tergantung dari jenis kameranya.
a)      View finder
View finder merupakan monitor kecil sebagai jendela pengamat kita untuk bisa melihat obyek yang masuk ke dalam kamera.
b)      Exposure
Exsposure secara sederhana dapat diartikan sebagai pencahayaan pada kamera untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure). Ada tiga hal pokok yang berkaitan dengan Exsposure pada kamera yakni aperture, gain dan filter colour.
Aperture (Diafragma) atau juga sering disebut Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera.
Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya.
Filter Colour yang berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah filter koreksi warna.
a)      White balance
White balance merupakan sebuah fungsi yang ada dalam sebuah kamera untuk menentukan warna putih yang sesungguhnya dari obyek yang diambil sehingga warna keseluruhan akan tampak natural.
b)      Black balance
Black balance merupakan pengaturan yang hampir sama seperti pengaturan white balance.
c)      Audio level
Audio level pada kamera sangat penting, karena selain kualitas gambar, kualitas audio juga berpengaruh terhadap hasil karya video yang dibuat.
3.        Video Camera Recorder (VCR)
Bagian ini berfungsi sebagai alat perekam gambar dan suara. Di beberapa camera ada yang recoder-nya terpisah namun ada juga yang menyatu dengan body camera, kelebihan dari recorder yang menyatu dengan body camera adalah keringanan dan efesiensi waktu.

Prinsip kerja kamera video dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor Charge Couple Device (CCD), yang juga berfungsi sebagai view finder, mengirimkan gambar ke LCD.
2. Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.
3. Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel.
4. Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang tugasnya memroses semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Di bagian ini selain chip set yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar.
5.  Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card.

Sistem kamera digital terbagi atas 3 macam. Pembagian ini berdasarkan sistem televisi di dunia yaitu:
a. National Television System Committee (NTSC), yang digunakan di Amerika Serikat. Sistem ini memiliki spesifikasi kemampuan merekam gambar 525 garis perdetik, 29 frame per second dan sumber tenaga listrik dengan frekuensi 60 hertz.
b. Phase Alternate Line (PAL), sistem inilah yang di gunakan di Indonesia dan Eropa. Sistem ini memiliki spesifikasi kemampuan merekam gambar 625 garis perdetik, 25 frame per second dan sumber tenaga listrik 50 hertz.

c. SECAM, sistem ini digunakan di Perancis. Sistem ini memiliki kemampuan merekam gambar 825 garis perdetik, 25 frame per second dan sumber tenaga listrik 50 hertz.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat kamera. Sebelum melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera melakukan persiapan-persiapan sebagai berikut:
-            Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan. Sebaiknya mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada manual book. Pahami kelebihan dan kekurangannya.
-            Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan teknik seperti apa yang akan digunakan.
-            Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai, mikrofon, kabel extension, dan lain-lain.
-            Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di kamera berjalan dengan baik.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tipe-Tipe Kebijakan Publik

Prakarya 2: Budi Daya Kelas 8