Multimedia Modul F KP 2: Sinematografi

RESUME MODUL F

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: SINEMATOGRAFI

Sinematografi berasal dari bahasa Yunani “kinema” yang berarti gerakan dan “graphoo” yang berarti menulis. Sinematografi adalah kegiatan menulis yang menggunakan gambar bergerak.
Unsur sinematografi ada 3:
1.    Kamera dan film, yaitu teknik-teknik yang dapat dilakukan melalui kamera dan stok filmnya seperti warna, penggunaan lensa,kecepatan gerak gambar,dsb.
2.    Framing, yaitu hubungan kamera dengan obyek yang diambil,seperti batasan wilayah gambar/frame, jarak, ketinggian, pergerakan kamera,dsb.
3.    Durasi gambar, yaitu lamanya sebuah obyek diambil gambarnya oleh kamera.

Struktur film ada 3, yaitu shot, scene, dan sequence:
1.        Shot, kalimat dalam bahasa televisi
Shot adalah bagian dari adegan. Cara membuat 1 shot film yaitu merekam gambar mulai kamera diaktifkan (on) hingga kamera dihentikan (off), itulah yang disebut dengan 1 shot. 1 shot berdurasi kurang dari 1 detik, beberapa menit, bahkan jam.
2.        Scene (adegan), alinea dalam bahasa televisi
Scene adalah gabungan dari shot-shot. Scene berarti satu segmen pendek dari keseluruhan cerita yang memperlihatkan satu aksi berkesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu, isi (cerita), tema, karakter, atau motif. Untuk membuat suatu scene, shot-shot dihubungkan satu dengan yang lain.
Ada bermacam-macam transisi untuk menyusun shot-shot menjadi scene, yaitu cut, fade in, fade out, dissolve dan wipe.
3.        Sequence (babak), bab dalam bahasa televisi
Sequence adalah gabungan dari scene-scene. Sequence berarti satu segmen besar yang memperlihatkan satu rangkaian peristiwa yang utuh dan diperoleh suatu mood tertentu.
Terdapat 5 prinsip yang perlu diperhatikan agar pengambilan gambar yang akan dilakukan mempunyai nuansa sistemik
            1.  Camera Angle
Camera angle adalah sudut pandang penonton. Mata kamera adalah mata penonton.
            2.  Continuity
Sebuah film harus menampilkan urutan gambar yang berkesinambungan, lancar, dan mengalir secara logis. Inilah aspek continuity sebuah film. Sebuah film, baik itu sebuah rekaman kenyataan ataupun fiksi, harus mampu memberikan sebuah realitas kehidupan yang nyata bagi penontonnya.
         Film mempunyai waktu dan ruangnya sendiri. Waktu dalam film dapat dipersempit atau dikembangkan.
a.         Kesinambungan waktu
Ada 4 kategori waktu dalam film, yaitu
1.      masa sekarang,
2.       masa lampau,
3.      masa depan dan
4.      menurut kondisi waktu
5.      Kesinambungan ruang
b.        Agar dapat diterima dengan mudah oleh penonton, suatu kerangka logika dari suatu pergerakan harus diperlihatkan. Penonton harus dibuat menyadari lokasi/ruang dari action dan arah gerakan itu sehingga penonton selalu sadar darimana pemain datang dan kemana pemain pergi.
       3. Close up
 Close up adalah sarana yang sangat unik dalam video.
       4. Composition
Seorang pembuat film akan selalu dihadapkan pada salah satu hal yang sangat penting untuk dipikirkan dalam proses pembuatan film, yaitu bagaimana pembuatan komposisi yang baik di setiap adegan dalam film.
Agar setiap frame dalam sebuah shot memiliki keindahan komposisi, maka harus memenuhi prinsip-prinsip sinematik, yaitu:
a.       Mengarahkan perhatian penonton pada subyek/obyek yang terpenting
juru kamera perlu memperhatikan berbagai macam cara pengambilan gambar, yaitu:
·      Berdasarkan ukuran dan jarak subyek/obyek
·      Ketajaman fokus
·      Bergerak
·      Close up ekstrem
·      Pembingkaian latar belakang
·      Menggunakan cahaya atau warna
·      Gerak lensa zoom
·      Gerak kamera mobil
b.      Menciptakan ilusi kedalaman.
Komposisi sinematik juga harus memberikan perhatian pada usaha untuk menciptakan ilusi kedalaman atau suatu kesan tiga dimensi pada layar yang pada dasarnya layar tersebut bersifat dua dimensi. Untuk mencapai tujuan itu, seorang juru kamera dapat menggunakan beberapa macam teknik:
·      Gerak subyek
·      Seleksi pokok
·      Pembingkaian latar depan
·      Efek dengan penyinaran cahaya 
       5. Cutting (Editing)
Editing adalah jiwa dari sebuah film. Editing adalah suatu proses memilih, mengatur dan menyusun shot-shot menjadi satu scene, menyusun dan mengatur scene-scene menjadi sequence yang akhirnya merupakan rangkaian shot yang bertutur tentang suatu cerita yang utuh.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang editor ketika melakukan tugas editing:
Ø  Memilih shot
Ø  Mempertimbangkan keterpaduan dan kesinambungan
Ø  Memilih jenis transisi yang digunakan
Ø  Membentuk irama/tempo
Dalam pembuatan film, terdapat tiga jenis editing, yaitu
1.       kesinambungan,
2.      kompilasi, dan
3.       gabungan kesinambungan dan kompilasi.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tipe-Tipe Kebijakan Publik

Prakarya 2: Budi Daya Kelas 8